Kamis, 31 Maret 2016

Sebuah Tindakan Kasih Sayang

Cinta terbesar seseorang adalah ketika ia memberikan nyawanya untuk orang-orang yang mereka kasihi.

Gajah adalah hewan terbesar yang hidup di darat.  Mereka memiliki kebutuhan yang besar akan air untuk kelangsungan hidup mereka. Gajah minum dengan cara menyedot air ke dalam bebalainya yang besar, mengaduk-aduk ke dalam mulutnya yang terbuka, kemudian meniup untuk melepaskan air di dalam mulutnya seperti semprotan. Gajah jantan besar mungkin menyimpan hingga 10 liter air dalam belalainya, dan mungkin minum hingga sekitar 200 liter per hari.

Saa itu musim panas, kekeringan yang parah terjadi di hutan. Kolam, sungai, dan aliran sungai mengalami kekeringan. Hewan-hewan berlari panik mencari air. Seekor gajah jantan bersama pasangannya, letih mencari air di bawah sinar matahari musim panas terik itu. Mereka datang ke tempat tidur berpasir di sungai yang kering. Gajah jantan menggali lubang yang dalam dan menemukan sedikit air. Dengan penuh kasih ia memanggil pasangannya untuk minum air itu. Tetapi gajah betina dengan penuh kasih bersikeras bahwa ia meminumnya sedikit, pura-pura tidak haus. Mereka akhirnya memutuskan untuk minum bersama-sama. Mereka menenggelamkan belalai mereka ke dalam air dan pura-pura minum dengan menaikkan belalai kosong mereka, padahal tidak ada air dalam belalai mereka.

Mereka pun menyadari bahwa kekuatan cinta mereka, akhirnya mereka saling berpelukan satu sama lain dengan belalai mereka. Hewan-hewan dalam kisah ini menggambarkan cinta pengorbanan sejati, bentuk terbesar dari cinta. Demikian pula dengan kisah berikut ini. Seorang terkenal sedang lewat hutan. Ia datang ke tempat yang hancur karena kebakaran hutan liar. Ia bisa melihat tanaman hangus, pohon-pohon, dan hewan di mana-mana. Ia melihat seekor unggas terbakar dan menyentuhnya dengan tongkat. 

Tubuh unggas besar itu hangus dan jatuh, kemudian dari dalam tubuh induk unggas yang terbakar itu, beberapa anak unggas keluar. Ia bisa mengetahui peristiwa itu dengan mudah. Rupanya induk unggas itu berusaha  menembus api yang mengamuk dalam upaya menyelamatkan anak-anaknya.

Tetapi karena ia tidak bisa pergi ke mana-mana, ia menutupi anak-anaknya dengan pelukan dan akhirnya menerima luka bakar di tubuhnya sendiri. Ia menyelamatkan anak-anaknya dengan mengorbankan hidupnya sendiri dalam api. Orang itu pun tahu bahwa induk unggas itu telah memberikan contoh cinta pengorbanan kepada kita.

Cinta terbesar seseorang adalah ketika ia memberikan nyawanya untuk orang-orang yang mereka kasihi.

Penulis: K. Tatik Wardayati
Sumber: Intisari
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...